PARIMO – radarparimp.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong melakukan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Bencana (SiBIMO) dan Perbub status keadaan darurat bencana, sebagai solusi mempercepat penanganan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Parigi Moutong .
“Aplikasi ini dapat diakses masyarakat, dengan tujuan sebagai sarana melaporkan kejadian atau peristiwa di suatu wilayah, serta mempercepat langkah upaya penanggulangan yang ditimbulkan bencana,” ujar Sekretaris BPBD Parigi Moutong Moh. Rifai, Kamis (18/11/2021).
Rivai menjelaskan, aplikasi SiBIMO dibuat BPBD sebagai upaya percepatan suatu daerah yang terdampak, sekaligus untuk memantau wilayah-wilayah yang berpotensi bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan bencana lainnya.
Aplikasi itu juga kata dia, dapat diunduh melalui google play store, dan dalam sistem tersebut memuat sejumlah pilihan, serta panduan pelaporan yang tertera di dalam dasbor untuk mempermudah masyarakat mengakses.
“Sistem ini sebagai informasi awal dan tentunya sangat menentukan, karena BPBD di tuntut cepat bereaksi melakukan penanggulangan,” ujarnya.
Selain masyarakat, katanya, aplikasi tersebut juga dikolaborasikan dengan sejumlah lembaga dan badan yang fokus di bidang kebencanaan, diantaranya Basarnas, Tagana, TNI/Polri dan sejumlah instansi teknis dilingkungan pemerintah setempat.
Aplikasi SiBIMO, tidak hanya memuat laporan-laporan tentang peristiwa kebencanaan, namun informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga ikut dimasukkan untuk selanjutnya disampaikan ke publik.
“Dalam aplikasi ini juga memuat jumlah bencana yang terjadi di daerah, kerusakan infrastruktur, korban, jumlah bantuan, termasuk informasi soal ketersediaan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, tidak terkecuali informasi tentang perkembangan Covid-19 beserta data-data akumulatif warga yang terkonfirmasi positif,” paparnya.
Dia menilai, aplikasi ini cukup komplit, oleh karena itu di era digitalisasi diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi dan pemetaan sebagai rangkaian penanggulangan kedaruratan dan pemulihan setelah peristiwa bencana.
“Untuk memaksimalkan sistem ini, tentu harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang cukup. Pada sosialisasi aplikasi Sibimo kami menyasar 12 dari 23 kecamatan di Parimo. Kegiatan ini masih terus berproses,” pungkasnya.(Opi)