PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong bekerja Sama dengan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Universitas Tadulako menyelenggarakan Bimtek Pembelajaran Jarak Jauh melalui pembelajaran Daring dan Luring , bagi Guru SD Dan SMP dilingkungan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
Kegiatan ini dibuka langsung Wakil Bupati Parigi Moutong H. Badrun Nggai,SE. di penginapan Pogaian Desa Tomini Kecamatan Tomini. Kamis (1/10/2020)
Wakil Bupati H. Badrun Nggai dalam sambutannya mengatakan pandemi covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya Dunia pendidikan yang juga ikut merasakan dampaknya.
Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).Ujar Wabup
Wabup berharap semua unsur di satuan pendidikan dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dapat lebih bersinergi dalam melakukan pembelajaran di masa pandemi covid-19.
Dikatakannya, sumber pembiayaan di biayai dari dana BOS afimasi dan dana BOS Kinerja. Dengan jumlah sekolah penerima Yakni SD 91 sekolah, SMP 62 sekolah, Jadi total penerima 153 sekolah yang berada dikabupaten parigi moutong. Tiap sekolah mendapatkan masing-masing sebesar Rp 60.000.000,- Ungkap Adrudin
Adrudin menjelaskan , tentang latar belakang diatas bahwa indentifikasi permasalahan adalah banyak para guru tidak memahami dengan baik konsep dan dasar tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, baik Daring maupun Luring.
“Guru-guru sekrang banyak yang tidak memiliki kebiasaan melaksanakan kegiatan pembelajaran ini dalam bentuk daring dan luring. Olehnya agar proses pembelajaran di sekolah tetap dapat berjalan optimal dan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan sekalipun dalam suasana penuh keterbatasan, dibutuhkan pemahaman dan kompetensi guru yang baik dalam melaksanakan pembelajaran.” Ungkap Adrudin Nur
Dia menambahkan kebijakan pendidikan pada masa pandemi covid-19 ,yaitu kesehatan serta keselamatan peserta didik , tenaga pendidik , keluarga , dan masyarakat yang merupakan prioritas utama dalam kebijakan pembelajaran.(Abt/ddy).