Penanganan Stunting Akan Fokus pada Desa Lokus

Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera (KBKS) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Parimo, Irdan. (Foto : arifbudiman)

PARIMO – radarparimo.com Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, memaparan hasil monitoring berkaitan dengan program kegiatan yang masuk dalam Desa Locus Stunting.

“Kami presentasikan sudah sejauh mana program yang masuk dalam kegiatan Desa Locus Stunting tersebumemberip,Kenapa kami memilih  tangani desa locus ini  karena m kontribusi yang sangat besar”,

Bacaan Lainnya

“Jadi kalau kita tangani desa locusnya kita telah memberikan dampak terhadap penurunan frekuensi yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, dan itu kita lakukan setiap tahunnya,” ucap  Kepala Sub bidang Sosbud Bappelitbangda Parigi Moutong, Irdan saat ditemui Senin (8/11/2021).

Diungkapkan, pada tahun 2021, terdapat 36 desa lokus penanganan stunting, yang mendapatkan monitoring setiap enam bulan sekali dalam satu tahun. Di tahun 2022, akan kembali bertambah Lokus Stunting sebanyak 45 desa.

“Terkait hal itu, menjadi analisis kami secara prevalensinya menurun, tetapi desanya di tahun 2022 menyebar,” jelasnya.

Strategi penurunan stunting tahun depan, lebih memfokuskan kegiatan itu pada desa lokus. Sebab, berdasarkan monitoring pihaknya, ada beberapa kegiatan yang presentasinya jauh dari harapan.

Pihaknya melihat, program tersebut merupakan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan sasarannya, diantaranya bantuan pangan non tunai, berkaitan dengan JKN, PKH, dan BPNT.

“Secara umum sebenarnya sudah sampai kepada mereka, cuman capaiannya masih sangat rendah, itu yang akan kami pacu lagi,” kata dia.

Selain itu, pihaknya akan menyasar pada remaja karena nantinya akan menjadi pasangan usia subur atau akan menikah. Di tahun ini, presentase sasaran remaja meningkat cukup signifikan hingga 40 persen, meskipun terkendala pandemic Covid-19.

“Tahun depan akan kami tingkatkan lagi menjadi 80 persen keatas untuk sasaran itu,” ungkapnya.

Dia menyebut, berdasarkan informasi atas kerja Pemda Parimo terhadap penanganan Stunting tahun ini mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Provinsi Sulteng. (abt)