PARIMO – radarparimo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, launching Sistem Informasi Kebencanaan (SiBimo) untuk meminimalisir kesimpangsiuran data bencana.
Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong zulfinasran SSTP, M.Si yang membacakan sambutan Bupati Parigi Moutong mengatakan, sangat menyambut baik dengan adanya inovasi sistem informasi kebencanaan (SiBimo) kabupaten Parigi Moutong
“Bencana merupakan peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, yang disebabkan karena faktor alam dan non alam. Sehingga, mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan serta dampak psikologis masyarakat yang terdampak bencana.” ujar Zulfinasran Ahmad, Kamis (1/7/2021).
Dalam setiap terjadinya bencana, informasi awal sangat dibutuhkan untuk menentukan penanganan bencana. Terhambatnya arus informasi bencana, dapat menimbulkan data korban simpangsiur, informasi pengungsi menjadi tidak jelas, tindakan medis pun terhambat, dan penyaluran bantuan menjadi tidak terarah, dan tidak tepat sasaran.
“Sehingga dengan SiBimo ini, menjadi hal yang sangat penting dan mutlak, dan harus dilakukan guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, akibat dari bencana,”
Sementara itu Sekretaris BPBD Parigi Moutong Rivai ST mengatakan, aplikasi ini cukup komplit, dan dapat diakses masyarakat luas melalui google dan masyarakat juga bisa mengakses untuk melaporkan suatu peristiwa bencana di wilayah masing-masing.
“ Di era digitalisasi diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi, memetakan hingga penanggulangan tanggap darurat dan pascabencana.” katanya usai peluncuran aplikasi sistem informasi kebencanaan.
Dari inovasi itu, melahirkan satu aplikasi berbasis daring yakni SiBimo, sebagai solusi layanan informasi bencana yang cepat, lengkap dan akurat.
“Aplikasi ini juga memuat informasi perkembangan COVID-19 di Parigi Moutong, termasuk data-data warga yang terkonfirmasi positif, dan aplikasi ini dibuat untuk memudahkan warga melapor maupun mencari tahun informasi tentang kebencanaan,” ujarnya.
Dalam penggunaanya, BPBD setempat akan melibatkan para perangkat desa yang bertugas sebagai operator di masing-masing wilayah guna membantu dalam mengakomodasi laporan bencana yang disampaikan warga.
Namun, sebelum dilibatkan perlu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, agar memiliki kemahiran dalam pengoperasian sebuah perangkat.
“Sistem informasi ini juga sekaligus memuat titik koordinat kejadian. Hal ini sangat bermanfaat untuk memudahkan mobilisasi dan akomodasi logistik serta kebutuhan lainnya saat tanggap darurat, termasuk menginformasikan jumlah korban pada suatu peristiwa yang setiap saat diperbaharui,” kata dia.
Rencananya aplikasi SiBimo ini akan dimasukkan kedalam perangkat Play Store agar lebih memudahkan warga mengakses melalui smartphone.
“Sistem ini juga diintegrasikan dengan data prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diharapkan, kehadiran aplikasi tersebut dapat lebih meningkatkan mitigasi masyarakat terhadap ancaman bencana alam,” tuturnya. (abt)