PARIMO – radarparimo.com – Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar vaksinasi serentak dipusatkan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), untuk membantu capaian target 70 persen dari pemerintah pusat hingga di penghujung tahun 2021.
Pelaksanaan vaksinasi serentak Polda Sulteng digelar di wilayah kerja Puskesmas Sumber Sari, Kecamatan Parigi Selatan, yang dipusatkan Balai Serbaguna Desa Sumber Sari, Kecamatan Parigi Selatan.
“Capaian target vaksinasi di Sulteng baru mencapai 49,3 persen. Pesan Kapolri capaian itu harus terus ditingkatkan,” ungkap Kapolda Sulteng, Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, saat ditemui, Sabtu (27/11/2021).
Dia mengatakan, capaian target vaksinasi harus segera dilakukan, mengingat adanya libur perayaan hari besar agama, yakni natal dan tahun baru.
Sehingga, diharapkan minimal 60 persen target vaksinasi jelang pelaksanaan kegiatan itu, telah dicapai Pemerintan Provinsi (Pemprov) Sulteng.
“Paling sedikit sebelum libur itu, capaian sudah 60 persen. Saya yakni, pemerintah daerah, Kapolres Parimo dan TNI serta Kejaksanaan Negeri akan membantu ini semua,” ungkap Kapolda.
Wakil Bupati Parimo, H. Badrun Nggai mengatakan, hingga kini capaian vaksinasi Parimo telah sampai pada angka 42 persen.
Pihaknya telah berencana menggenjot pelaksanaan vaksinasi di beberapa wilayah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
Dia pun optimis, target Pemprov Sulteng ke Pemda Parimo 70 persen dapat tercapai, minimal 60 persen hingga di penghujung tahun 2021.
“Kami akan melakukan kunjungan langsung ke wilayah yang capaian vaksinasinya rendah. Seperti apa yang dilakukan Polda Sulteng saat ini,” kata dia.
Sementara stok vaksin yang dimiliki Pemda Parimo kata dia, dalam kondisi aman. Stok sebanyak 100 ribu dosis, telah habis disuntikan ke masyarakat. Kini, pihaknya akan menghabiskan lagi 50 ribu dosis vaksin untuk dihabiskan.
Dinas Kesehatan Sulteng berjanji akan menjamin stok vaksin di Kabupaten Parimo, sebab jumlah 323.127 sasaran vaksinasi baru di usia 12 tahun keatas. Kemudian, sasaran itu akan kembali bertambah sebanyak 20 ribu anak di usia 6-11 tahun.
“Data 20 ribu anak itu, sesuai catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo. Kementerian Agama juga akan membantu untuk siswa madrayah,” tuturnya.(Opi)