PARIMO – radarparimo.com – Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah dr. Revy Tilaar menyebutkan, pihaknya masih menerima pelayanan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini dipastikan masih tersisa sebanyak 24 tempat tidur di ruang penanganan pasien dengan kondisi gejala sedang, berat hingga kritis.
“Kemarin memang kami mengalami over kapasitas, tetapi setelah difungsikan ruang lantai tiga di rumah sakit ini, masih 24 tempat tidur tersisa,” ungkap dr. Revy saat dihubungi, Rabu, (4/8/2021).
Menurut dr Revy, total jumlah tempat tidur pasien khurus Covid-19, sebanyak 99 unit. Telah terisi pasien sebanyak 75 orang dengan kondiri rata-rata bergejala berat hingga kritis.
Sejauh ini, rumah sakit juga masih membuka pelayanan rawat inap bagi pasien dengan keluhan penyakit lain, dan memberikan penanganan intensif seperti sebelumnya.
“Masih ada pasien dengan penyakit lain, banyak di rumah sakit ini,” terangnya.
dr Revy menyebut, masyarakat perlu memahami pasien terkonfirmasi Covid-19, yang disarankan untuk mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit, berdasarkan lima diagnosa. Diantaranya, diagnosea Orang Tanpa Gejala (OTG), ringan, sedang, berat, dan kritis.
Untuk pasien dengan gejala OTG dan ringan, pihaknya lebih menyarankan untuk mendapatkan Isoman dengan pemantauan Puskesmas, namun berbeda lagi bagi pasien positif Covid-19 dengan kondisi komplikasi penyakit berat.
“Jadi sebenarnya kalau ada yang bilang pasien ditolak, tidak seperti itu. Kami sarankan Isoman, jangan sampai dengan kondisi di rumah sakit, semakin memperburuk kesehatan pasien,” jelasnya.
dr.Revy menjelaskan, Isoman yang disarankan pihaknya, tidak serta merta melepas tanggungjawab terhadap pasien itu. Sebab, data pasien juga dilaporkan ke pihak Puskesmas tempat mereka berdomisili, dengan disertai surat penghantar dan obat-obatan serta vitamin dari rumah sakit.
“Sekali lagi itu bukan saran, melainkan solusi bagi pasien dengan gejala ringan. Mereka kami sarankan istrahat cukup, makan makanan bergizi dan berada dilingkungan lebih nyaman agar cepat kembali pulih,” tuturnya.
Dia mengatakan, meningkatnya pasien Covid-19 yang ditangani rumah sakit, mengakibatkan beberapa Tenaga Kesehatan (Nakes) ikut terpapar.
Hanya saja, kondisinya masih dapat tertangani pihak rumah sakit, seperti Isolasi Mandiri (Isoman), pemberian obat dan tablet vitamin.
“Kondisi itu, sejauh ini tidak menjadi kendala bagi pihak rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19,” pungkasnya. (abt/opi)