Terkait DOB,Ketua Baleg DPR RI Akan Kunjungi Parimo

Bupati Parigi Moutong, H. Samsurizal Tombolotutu di dampingi Rifyal Tahmil analisis Hukum Pertanahan Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kantor Pertanahan. (Foto ; Diskominfo Parimo)

PARIMO – radarparimo.comKetua Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia bersama rombongan berencana akan berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) pekan mendatang.

“Insya Allah tidak ada halangan rencananya Minggu depan ketua Baleg langsung yang pimpin untuk meninjau lokasi Daerah Otonomi Baru (DOB),” kata Bupati Parigi Moutong, H. Samsurizal Tombolotutu, di Lolaro, Sabtu (16/07/2022).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, kunjungan Ketua Baleg DPR RI tersebut, untuk melihat lokasi, yang rencananya akan dibangun sebagai area perkantoran DOB Tomini Raya dan DOB Moutong.

Bupati mengatakan, ia telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP),   untuk segera mempersiapkan hal hal yang diperlukan.

“Seperti gambar lokasi, pemberian patok pembatas di lokasi persiapan dan lain sebagainya,” ujar Bupati.

Bupati berharap, Dinas PUPRP Parimo bersama tim, agar segera memasang patok lokasi DOB di Moian.

Ia juga meminta, agar tim dapat memisahkan, pematokan antara lokasi perkantoran DOB dan Bandara.

Sementata itu, Rifyal Tahmil selaku analisis Hukum Pertanahan Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kantor Pertanahan Parimo mengatakan, proposal yang telah diajukan oleh Pemerintah Daerah Parimo terkait pertanahan telah ditindaklanjuti.

Kata dia, pihaknya telah meneruskan proposal tersebut ke Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Sulawesi Tengah, dan telah di kirim ke Kementerian Pertanahan.

Untuk inventarisasi kata Rifyal, pada dasarnya proposal sebelum diterbitkan didahului dengan inventarisir dan itu kata ia menjadi bahan penguatan untuk perencanaan sebagaimana tercantum dalam proposal itu.

Dia menjelaskan, pemasangan patok, apabila sudah ditentukan spot-spotnya.

Pihaknya, akan mengupayakan dengan mengagendakan  untuk mengambil titik terkait patok tersebut.

“Agar bukan hanya sistim yang sudah kita petakan dan sudah kita inventarisir, tetapi sudah tertuang dalam bentuk peta digitalisasi, dan ini menjadi data tambahan terkait dengan rencana DOB,” pungkasnya. (*/Wawa)