PARIMO -radarparimo.com – Puluhan hektar lahan persawahan milik petani yang berada di wilayah Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), disewahkan kepada pemilik modal yang ada di wilayah desa tersebut
Penyebabnya petani terbebani biaya garapan, sebab pupuk langkah diperparah harga pestisida kian melambung. Sehingga membuat petani tidak mampu menggarap sendiri lahan persawahannya.
Hal itu dikatakan Patani Tolai, I Nyoman Muria. Dia mengaku hasil panen beberapa tahun terakhir tidak lagi sesuai harapan petani di wilayah ini.
“Biasanya kalau panen dalam satu hektar bisa menghasilkan gabah lima ton, dengan kualitas yang cukup bagus.namun kali ini hanya bisa menghasilkan satu ton gabah saja,” keluhnya.
Ia menjelaskan, terjadinya penurunan kualitas beras, diakibatkan penggunaan pupuk yang berkurang serta penggunaan pestisida yang tidak terkontrol lagi.
“Ini salah satu penyebab petani tidak lagi mengarap sawahnya dikarenakan tidak mampu lagi membeli obat-obatan dan pupuk, karena hasil yang didapatkan tidak mampu menutupi pengeluaran,” jelasnya.
Petani lainnya, I Komang Rilu, berharap pemenuhan pupuk bagi petani di wilayah itu bisa terpenuhi, sehingga persawahan mereka bisa digarap sendiri.
Kata dia, pemerintah harus bisa menyesuaikan antara jadwal tanam dan pendistribusian pupuk kepada kelompok tani, terkadang tidak sesuai harapan petani sendiri.
“Setelah dilakukan penanaman bibit dan dilakukan penyemprotan, bibit sudah membutuhkan pupuk, tetapi pupuk mengalami keterlambatan dan kelangkaan, sehingga kami membeli pupuk non subsidi dengan harga yang cukup mahal,” terangnya.
Ia menambahkan, terkadang program pemerintah banyak yang tidak berjalan maksimal, seperti kartu tani yang diberikan tidak sesuai dengan harapan.(abt)