Richard Berharap Penilaian Kabupaten Layak Anak 2024 Dapat Predikat Madya

Richard Berharap Penilaian Kabupaten Layak Anak 2024 Dapat Predikat Madya
pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kecamatan Palasa dan Tinombo, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak PKK, Surya Fibrianti Richard, berserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Rabu,(25/10/2023)

PARIMO, radarparimo.com – Pada penilaian evaluasi Kabupaten layak anak ditahun 2024, Pj Bupati Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, dapat meningkat pada predikat Madya, bahkan di usahakan sampai meraih predikat Nindya. 

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Parimo, Richard Arnaldo, pada pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kecamatan Palasa dan Tinombo, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak PKK, Surya Fibrianti Richard, berserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Rabu,(25/10/2023). 

Richard mengatakan sesuai mandat Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 tentang kewajiban daerah untuk melaksanakan dan mendukung Perlindungan Anak di daerah melalui Kabupaten/Kota Layak Anak. 

“Dari 23 Kecamatan di Parigi Moutong, sudah 20 Kecamatan yang telah dilaksanakan sosialisasi dan deklarasi Kecamatan, Kelurahan, Desa Layak Anak. Sisanya 3 Kecamatan akan kita laksanakan pada tahun 2024 mendatang,” ujarnya 

Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Parigi Moutong, sudah mendapatkan predikat Kabupaten Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejak tahun 2019, 2021, 2022 dan 2023 dengan predikat Pratama. 

“Tentunya ini menjadi PR kita untuk meraih predikat Madya di tahun 2024, untuk itu, kita semua berharap agar seluruh Stakeholder, pemangku kepentingan, perangkat Kecamatan, Kelurahan, Desa serta peran Masyarakat dalam mewujudkannya,” pintanya. 

Selain itu, kata dia, pencanangan Kampung KB bertujuan untuk mengatasi pernikahan dini terhadap anak. Banyaknya pernikahan dini juga menyebabkan peningkatan angka Stunting di Kabupaten Parigi Moutong. 

“Hal terpenting dari Kampung KB ini adalah untuk mencegah serta mengatasi pernikahan dini yang dapat menyebabkan tingginya angka Stunting di daerah ini. Kita juga sangat membutuhkan peran orang tua yang dalam hal ini merupakan garda terdepan,” terangnya. 

“Manfaat dari sosialisasi Kampung KB seperti ini, untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya orang tua yang mempunya anak usia dini,” tambahnya.***