PARIMO – radarparimo.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong yakin mampu menyelesaikan capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021.
“Kami sudah berikan penjelasan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD, diantaranya terjadi beberapa kali regulasi mengisyaratkan untuk membenahi kembali belanja-belanja di dokumen anggaran,” ungkap Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Zulfinasran Ahmad saat ditemui usai rapat Banggar, Senin (23/8/2021).
Zulfinasran mengatakan, sesuai laporan prognosis pendapatan dan belanja terjadi selisih realisasi yang cukup kecil.
Menurut dia, terdapat beberapa belanja modal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Juli dan Agustus karena mengalami keterlambatan. Sehingga, laporan realisasi awal terhambat, namun pihaknya akan menggenjot agar sesuai dengan jadwal.
Zulfinasran mencontohkan, selama ini dana penanganan Covid-19 dianggarkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Namun, belakangan ada perubahan dari pihak kementerian terkait, yang mengisyaratkan larangan kembali menganggarkan di program itu.
Akan tetapi, harus melekat pada program setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
“Hal itu harus ada perubahan, sehingga dalam perubahan itu kami tidak bisa merealisasikan lagi, seperti contoh dana Tenaga Kesehatan yang cukup besar,” jelasnya.
Zulfinasran berharap, bagi OPD penghasil agar lebih cepat dalam memproses pencapaian target PAD-nya. Apabila ini tidak terlaksana, dikhawatirkan akan banyak kegiatan tidak bisa terbayarkan atau gagal bayar.
“Hal ini perlu dukungan semua pihak baik masyarakat, wajib distribusi maupun wajib pajak yang ada. Kalau tidak ada dukungan pastinya ini tidak tercapai,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong, Alfres Tonggiroh mengatakan, melihat fenomena di tahun sebelumnya, pihaknya optimis Pemda mampu mencapai realisasi capaian PAD hingga 100 persen. Meskipun realisasi semester pertama di tahun 2020 tidak serendah tahun ini.
Namun kata dia, pihak Banggar telah menyetujui realisasi PAD Pemda Parigi Moutong pada semester pertama dan prognosis enam bulan ke depan tahun 2021.
“Catatan penting, pemerintah harus lebih maksimal dalam melakukan penagihan retribusi dan lainnya. Hasil rapat kami dengan OPD penghasil juga, mereka rata-rata optimis target akan tercapai,” ujarnya.
Kemungkinan kata dia, dari sisi program Pemda mengalami keterlambatan, akibat refokusing dan bahkan DPA pun ditandatangani di bulan Juni akhir. Sehingga, berbagai kegiatan baru terlaksana.
“Namun sesuai laporan terakhir, realisasi capaian sudah lebih dari laporan yang kami terima,” pungkasnya. (abt)