Petani di Torue dan Balinggi Kesulitan Dapatkan Benih Padi

petani mulai menggarap kembali sawah yang tertimbun lumpur, serta puing-puing kayu. (Foto : Istimewah)

PARIMO – radarparimo.com – Pasca banjir bandang yang terjadi, petani di Kecamatan Torue dan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami kerugian dan kesulitan mendapatkan benih padi.

Diketahui, sebanyak kurang lebih 2.786 hektare terdampak banjir, tersebar di Kecamatan Torue 2.200 hektare dan Kecamatan Balinggi 586 hektare.

Bacaan Lainnya

“Pasca banjir beberapa waktu lalu, membuat para petani mengalami kerugian secara materi. Sebab, rata-rata para petani baru 10 hari melakukan penanaman benih padi di area persawahan,” ungkap anggota DPRD Parimo, I Ketut Mardika, di Parigi, Senin (08/08/2022).

Menurutnya, persawahan warga yang tertutup lumpur, tidak dapat lagi diolah lagi, yang menyebabkan petani mengalami kerugian..

Sehingga, setelah adanya perbaikan jalur irigasi menggunakan eksavator, petani mulai menggarap kembali sawah yang tertimbun lumpur, serta puing-puing kayu.

“Karena mereka mulai menggarap kembali, jadi sangat membutuhkan benih padi. Bahkan ada petani yang memberanikan diri meminjam kepada petani lain yang memiliki stok lebih,” ujarnya

Dia mengaku, menghubungi pihak Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi terkait benih. Tetapi mereka mengarahkan ke DTPHP Kabupaten soal kesediaan.

Ia menambahkan, pascabanjir sejumlah alat eksavator pemerintah tengah memperbaiki jalur air, yang menuju ke persawahan.

“Semoga ke depannya sawah warga tidak lagi tergenang air, dan juga pihak balai terus melakukan perbaikan jalur air di dua kecamatan,” pungkasnya. (Wawa)