Jakarta, radarparimo.com – Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Februari 2023 sebesar 110,53 atau naik 0,63 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
BPS menyebutkan Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,89 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) sebesar 0,26 persen.
Pada Februari 2023, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami kenaikan tertinggi (2,41 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
Sebaliknya, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan terbesar (2,25 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Februari 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,31 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pengeluaran pada seluruh kelompok pengeluaran.
Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Februari 2023 sebesar 110,74 atau naik 0,71 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Dari 1.674 transaksi penjualan gabah di 25 provinsi selama Februari 2023, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 59,14 persen; gabah kering giling (GKG) 23,54 persen; dan gabah luar kualitas 17,32 persen.
Disebutkan, selama Februari 2023, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.711,00 per kg atau turun 2,16 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.856,00 per kg atau turun 1,96 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp6.436,00 per kg atau turun 0,99 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.557,00 per kg atau turun 0,88 persen.
Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.431,00 per kg atau naik 5,18 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.550,00 per kg atau naik 5,03 persen.
Lanjut data BPS, dibandingkan Februari 2022, rata-rata harga gabah pada Februari 2023 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 17,78 persen; 18,12 persen; dan 21,94 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Februari 2023 dibandingkan Februari 2022 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 18,01 persen; 17,76 persen; dan 22,16 persen.
BPS mengungkapkan selama Februari 2023, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 877 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.122 observasi beras di penggilingan.
Pada Februari 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp11.818,00 per kg, naik sebesar 4,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp11.301,00 per kg atau naik sebesar 4 ,62 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp10.468,00 per kg atau naik sebesar 2,35 persen.
Dibandingkan dengan Februari 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 20,26 persen; 20,75 persen; dan 15,52 persen. (*/ia)