Muncul Tudingan Pihak RS Lalai, Pasien Diduga Meninggal Akibat Habis Oksigen

RSUD Anuntaloko Parigi. (Foto : Ist)

PARIMO – radarparimo.com – Pihak RSUD Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah dituding lalai dalam memberikan penanganan terhadap pasien Covid-19. Akibatnya lima pasien meninggal dunia di RSUD Anuntaloko Parigi karena diduga kehabisan oksigen.

“Ini bisa disebut kelalaian, karena pihak rumah sakit sudah tahu sejak kemarin stok oksigen berkurang. Tapi kenapa nanti benar-benar habis, baru mau ambil oksigen di Palu, akhirnya sudah ada pasien meninggal. Pemesanan oksigen juga dilakukan di hari libur, jelas perusahaan tidak bisa antar,” ungkap salah seorang sumber yang meminta namanya tidak disebutkan kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).

Bacaan Lainnya

Sumber yang mengklaim mengetahui kondisi rumah sakit itu, menyebutkan, pasien meninggal dalam kurun waktu dua hari, sejak Sabtu (7/08) hingga Minggu (8/08).

Stok oksigen minim karena meningkatnya jumlah pasien Covid-19 kata dia, tidak bisa dijadikan alasan. Sebab, pihak rumah sakit mengetahui kebutuhan oksigen terhadap setiap pasien dalam sehari.

Seharusnya kata dia, sudah ada langkah antisipasi dilakukan pihak rumah sakit, agar tidak terjadi kekurangan oksigen. Misalnya, meningkatkan jumlah stok oksigen melebihi dari kebutuhan pasien.

“Pasien Covid-19 dengan gejala kritis, rata-rata mereka menghabiskan oksigen hingga 2 tabung dalam sehari. Pasien yang ditangani sekitar 75 orang, tapi oksigen di stok terbatas. Ini kan jelas rumah sakit tidak siap tangani pasien,” ungkapnya.

Dia menilai, ada kesalahan koordinasi penanganan pasien di rumah sakit itu, sehingga banyak hal-hal tidak tertangani dengan baik. Menurutnya, persoalan itu tidak bisa dibiarkan berlama-lama, sebab berkaitan dengan nyawa manusia.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Anuntaloko Parigi, dr. Rustam Manga dikonfirmasi terkait hal itu, mengatakan, pihaknya tidak bisa menanggapi hal itu.

Untuk memastikan penyebab meninggalnya pasien, harus ada penjelasan lebih dulu dari dokter yang menangangi para pasien.

“Kami sudah agendakan rapat besok terkait persoalan pasien meninggal ini,” ungkap Rustam, Minggu (8/08).

Dia menyebut, pihak rumah sakit tidak mengalami kehabisan stok. Tetapi, ketersediaan oksigen sejak Sabtu 7 Agustus 2021, sempat menipis.

Sejak alat pengisi oksigen milik rumah sakit mengalami kerusakan, ketersediaan oksigen sangat bergantung ke pihak penyedia di Kota Palu.

“Kebutuhan meningkat, pasien yang rata-rata dalam keadaan kritis membutuhkan lebih banyak oksigen, bahkan dua tabung perhari,” kata dia.

Kata Rustam, lima pasien meninggal itu diketahuinya dengan kondisi gejala kritis, dan dinyatakan meninggal dunia. Hanya saja, satu dari lima orang keluarga pasien menolak jenazah dimakamkan secara protokol kesehatan.

“Jadi kami yang menjadi tanggungjawab untuk pemulasarannya empat  orang pasien. Satu pasien warga Ampibabo meninggal Sabtu 7 Agustus kemarin, sudah dibawa keluarganya,” tuturnya. (Opi/abt)