Masyarakat Desak Pemerintah Tuntakan Penanganan Banjir di Kecamatan Taopa

Salah satu rumah warga yang di terendam banjir. (Foto : Istimewah)

PARIMO – radarparimo.com Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mendesak pemerintah menuntaskan penanganan banjir enam desa di Kecamatan Taopa.

“Masyarakat sudah pernah mengusulkan masalah banjir ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP). Namun sampai saat ini tidak ada penanganan yang dilakukan,” ungkap salah seorang warga Desa Sibatang, Kecamatan Taopa, Thamrin Hasan, saat dihubungi, Senin (21/3/2022).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, masyarakat di Kecamatan Taopa, khusunya di enam desa di antaranya, Sibatang, Tompo, Pande, Pariya, dan Pande Lalap.  sejak enam bulan sebelumnya, telah mengalami dampak dari bencana banjir akibat luapan air Sungai Taopa.

Luapan air terjadi kata dia, akibat saluran air yang melalui jembatan penghubung Desa Sibatang dan Tompo telah lama jebol. Sehingga, jika terjadi curah hujan tinggi air sungai langsung meluap dan merendam pemukiman warga, dan lahan tambak.

“Masyarakat berharap ada penanganan secepatnya dari pemerintah, karena hampir setiap minggu pasti terjadi banjir di desa kami, khusunya di Sibatang dan Tompo,” kata dia.

Selain pengerukan Sungai Taopa, penanganan banjir juga dapat dilakukan dengan membuat aliran air baru, dengan membelah tanjung disepadang sungan untuk mengantisipasi debid air yang masuk ke irigasi antara Desa Sibatang dan Tompo.

“Solusi ini sudah kami sampaikan saat BPBD dan Dinas PUPRP datang. Namun belum direalisasikan, padahal masyarakat akan membantu secara suka rela, jika itu dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Parimo, Arifin Dg Palalo mengatakan, bencana banjir di Kecamatan Taopa menjadi persoalan yang sering dikeluhkan masyarakat saat pihaknya melaksanakan kegiatan reses.

Persoalan itu kata dia, bahkan telah disampaikannya pada sidang paripurna, berharap mendapatkan penanganan secepatnya dari BPBD dan Dinas PUPRP setempat.

“Harapan kami jalan yang terancam putus akibat banjir bisa segera mendapatkan penanganan dari Dinas PUPRP. Persoalan banjir ini, tidak bisa dibiarkan berlama-lama, masyarakat membutuhkan bantuan penanganan persoalan itu,” pungkasnya. (Opi)