Jumlah Peserta Didik Paud di Parimo Meningkat

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Paud-Dikmas) Parimo, Nurlina
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Paud-Dikmas) Parimo, Nurlina.

PARIMO – Jumlah peserta didik yang masuk ke sekolah pendidikan anak usia dini (Paud) di Kabupaten Parigi Moutong,Di masa pandemi Covid-19, bukannya menurun malah mengalami peningkatan.

Hal tersebut dikatakan, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Paud-Dikmas) Parimo, Nurlina di Parigi. Jumat, (27/11/2020).

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah terjadi peningkatan, jadi maksudnya itu adalah, peran kita bersama untuk menyadarkan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya.” ujar Nurlina.

Menurutnya, jika dianalisis Parigi Moutong dalam angka, anak usia nol sampai 6 bulan jumlahnya kurang lebih 74 ribu. Kemudian, yang tercover hari ini baru 29 ribu lebih.

“Tapi di awal-awal kan, kita masih di angka 9 ribu kemudian masuk di 12 sampai 16 ribu, dan sekarang kita berada di angka 29 ribu,” ungkapnya.

Peningkatan jumlah peserta didik yang masuk ke sekolah paud ini kata dia, berkat kerja keras pihaknya untuk merangsang kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

“Dan, bukan hanya menunggu orang datang untuk mendaftarkan anaknya, tetapi melakukan pencarian. Jadi, instruksinya kepada seluruh satuan pendidikan untuk paud itu adalah bukan penerimaan, tapi pencarian peserta didik baru,” Sebut Nurlina.

Karena, lanjut dia dengan dilakukanya pencarian peserta didik baru ini akan berkorelasi terhadap biaya operasional yang mereka terima. Sebab, semakin banyak siswanya semakin banyak pula biaya operasional.

“Itu poinnya, jadi semakin banyak siswanya, semakin banyak kita melayani orang sehingga, penerima manfaat kita semakin banyak.” Katanya.

Ia menambahkan, dengan begitu dampaknya juga akan semakin baik. artinya, semakin banyak anak di Parigi Moutong yang tercover di sekolah.

“Dan, ketika dia berada di sekolah itu pasti akan berbeda, anak yang sekolah dengan yang tidak bersekolah.” Ujarnya.(Abt/dany)