Lewat Rakor TPPS Diharap Hasilkan Rumusan Pencegahan Dini Stunting

Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, Kartikowati SKM, MM. (Foto ; arifbudiman)

PARIMO, radarparimo.comSekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, Kartikowati SKM, MM. menyebutkan bahwa pencegahan stunting penting dilakukan sejak dini.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam sambutannya sebagai ketua panitia pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dirangkaikan dengan launching inovasi suaramampena (songulara mompakalompe ngana) Kabupaten Parimo 2023, di auditorium Kantor Bupati Parimo. Selasa (31/01/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun atau balita. Akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari kehidupan.

“Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk membebaskan setiap anak dari resiko terhambatnya perkembangan otak yang mengakibatkan kecerdasan anak tidak maksimal,” ujarnya.

Upaya pencegahan stunting kata dia, memerlukan keterpaduan, penyelenggaraan, intervensi gizi pada lokasi dan kelompok sasaran peioritas.

Untuk mencapai keterpaduan atau integrasi tersebut, diperlukan penyelarasan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan penyelarasan kegiatan lintas sektor, serta antar tingkatan pemerintah dan masyarakat.

“Keluaran dari kegiatan Rakor TPPS ini adalah, untuk membangun komitmen serta dukungan serta keterlibatan lintas sektor diberbagai tingkat wilayah, sebagai bapak, ibu asuh anak stunting,” pungkasnya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut diikuti oleh peserta sebanyak 51 orang yang terdiri dari, Kapolres Parimo, Pimpinan Kosim 1306 Palu, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Kepala Badan Pusat Statistik, Kepala Kemenag, Kepala OPD sebanyak 31 orang, Ketua Darma wanita, Kepala Urusan Agama, Direktur Rumah Sakit dan Lainnya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan, mendapat suatu keluaran dan kesepakatan yang rumusannya menjadi masukan, terutama untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Parimo, sehingga menurunkan angka prevalensi stunting di Parimo,” pungkasnya. (wan)