PALU – radarparimo.com – Kebakaran hebat terjadi di Pasar Inpres Manonda Kota Palu Selasa malam sekitar jam 21 lebih, (29/3/2022). Akibatnya lebih 100 los pedagang beserta isinya di blok tengah hangus terbakar dan menyisahkan puing puing. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan milyaran rupiah.
“Diperkirakan 100 lebih los yang terbakar. Rata rata los penjual pakaian, sepatu, dan aksesori, ada juga jam tangan,” terang Syarif Tiku, Sekretaris Pasar, yang ditemui di lokasi kebakaran Rabu pagi (30/3/2022).
Syarif menyatakan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Namun dijelaskannya berdasarkan informasi yang didapatkan ada beberapa versi mengenai kemungkinan sumber api pertama.
Kata Syarif berdasarkan keterangan petugas kebersihan menyatakan api berasal dari los sepatu yang terletak di bagian selatan blok tengah pasar dekat menara.
Namun hal itu kata Sarif masih perlu dikonfirmasi ulang dengan petugas kebersihan tersebut. Demikian halnya kata dia ada yang menyatakan sumber api berawal dari los lainnya sisi berbeda.
“Kami juga masih mengumpulkan informasi tentang semuanya” ujar Syarif.
Sementara H Rahman, pihak developer pasar Manonda menjelaskan akibat kebakaran itu para pedagang rugi ratusan juta, sebab ada yang masih bisa selamatkan barangnya namun sebagian besar tidak bisa diselamatkan. Kerugian masing masing pedagang ditaksir berkisar 100 hingga 200 juta lebih.
“Apalagi saat menjelang puasa ini rata rata pedagang baru saja menambah stok barang”, kata H Rahman.
Menurut Rahman peristiwa kebakaran itu berlangsung empat hingga lima jam, bermula sekitar jam 9 malam lebih baru bisa seluruhnya dipadamkan hingga pukul 2 malam.
Sulitnya akses pemadam menuju ke pusat api jadi salah satu penyebab kebakaran berlangsung agak lama. Pihak pemadam kebakaran cukup sigap dengan menurunkan semua armada, didukung puluhan personil pemadam kebakaran.
Rahman menjelaskan desain bangunan pasar tradisional modern tersebut sebenarnya memungkinkan kendaraan roda empat menjangkau los terdalam dalam pasar.
Namun belakangan terjadi kesemerautan, kanopi bangunan para pedagang sudah saling berhubungan.
“Waktu awal dibangun pasar ini keliling mobil di dalam masih bisa, ini sekarang apa, terasnya saja sudah berhubungan” ujar Rahman.
Dalam perjalanannya, Pasar Inpres Manonda sejak Tahun 1995 yang dibangun developer PT Saridewi Membangun , sudah kerap dilanda kebakaran, kalau dihitung hitung sudah di atas 9 kali terjadi kebakaran.
Salah satu penyebab kebakaran berdampak pada kerugian yang cukup besar adalah karena sulitnya akses pemadam kebakaran menjangkau titik api. Hal itu lantaran terjadi kesemerautan, akibat ketidak tatan para pedagang pada aturan.
“Ke depan pengelola pasar harus tegas. Mana yang jadi batas bangunan dan pedagang berjualan harusnya di situ saja, jangan lagi sampai melewati batas jalan. Harus ada sanski atau denda”, kata saah seorang pedagang menimpali perbincangan. (ia)