Dilatih Instruktur Nasional, Tujuh Atlit Pemula Resmi Jadi Atlit Paralayang Parimo

Atlit Pemula Paralayang Parimo. (Foto : Diskominfo Parimo)

PARIMO – radarparimo.com – Pelatih Paralayang Nasional Gendon Subandono latih Tujuh atlit pemula Paralayang Parimo bertempat di lokasi Paralayang Tinombo.

Atlit Paralayang Parimo, pertama kali latihan dilatih pengenalan bagaimana mengoperasionalkan parasut hingga praktek terbang dari ketinggian 15 meter.

Bacaan Lainnya

Latihan kedua pelatih langsung mencoba melatih di ketinggian 300 meter Take Off dari bukit Penasaran dan landing di pelataran sisi sebelah Utara Lolaro Tinombo.

“Ke tujuh atlit pemula paralayang Parimo, mampu menyelesaikan penerbangan hingga 20 sampai 25 kali take off dan landing dengan sempurna, aman dan lancar hanya dalam jangka waktu 9 hari, saya berharap jangan hanya berhenti sampai disini, teruslah berlatih hingga mencapai prestasi,”ucap  Gendon Subandono, Selasa (1/2/22).

Sementara itu Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Parimo Wahyudin A Takuloe berharap, nantinya atlet Paralayang Parimo ikut ambil bagian pada event “Trip Of Indonesia” 1st Series Parigi Moutong Central Sulawesi yang akan digelar 18-20 Maret 2022.

“Adik adik sekalian diharapkan nantinya ikut pada kegiatan Paralayang di Bulan Maret nanti. Sebagai atlit pemula kalian sudah mencapai target dalam latihan ini, dan sudah menjadi pilot yang baik dalam menerbangkan paralayang,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan tradisi memandikan para atlit oleh pelatih Paralayang Nasional sebagai simbol sebuah kesyukuran, karena sukses dan telah mampu take off dan landing dengan baik di ketinggian 300 meter dan telah menjadi atlit Paralayang.

Ke tujuh atlet paralayang tersebut dalah : Tegar Supresallam asal Desa Bambalemo Kecamatan Parigi, Hikmah asal Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, Abil asal Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah, Abdifal asal Desa Baliara Kecamatan Parigi Barat, Febri Rantung asal Kelurahan Maesa Kecamatan Parigi, Anugrah Febriansyah asal Desa Tinombo Kecamatan Tinombo, Dhea Putri Rindiani asal Desa Bambalemo Kecamatan Parigi.

Dalam latihan paralayang tersebut  ikut bergabung , dr Anindita Rosenda Eka Hendrawati SpPD dari Kabupaten Toli Toli belajar tentang Ground Handling hingga take off dan landing. (*/abt)