SENTUL, radarparimo.com – Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BNPB mengadakan Trainning of Trainers (TOT) Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana di Pusat Tahun 2023.
Pelatihan menghadirkan peserta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi/Kabupaten/Kota Se-Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 19 hingga 23 Juni 2023 di Training Center Ina DRTG, Sentul, Jawa Barat.
Furqon, S.Pd., MM, dalam laporan kegiatan menyebut latihan ini dimaksudkan untuk melatih sumber daya manusia yang kompeten dan mampu memahami kebutuhan pasca bencana.
“Hasil yang diharapkan, para peserta TOT mampu memahami, memfasilitasi, dan menyiapkan bahan ajar untuk nantinya dipresentasikan kepada subjek belajar. Pengajar harus siap dalam mengikuti kegiatan pengkajian kebutuhan pasca bencana dengan baik dimanapun penyelengaraannya,” tutur Furqon.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian arahan sekaligus pembukaan oleh Ir. Medi Herlianto, CESS., MM, mewakili Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB.
“TOT Jitupasna di Pusat Tahun 2023 adalah pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi aparatur daerah untuk menjadi pengajar dengan jumlah sebanyak-banyaknya pada fase pasca bencana,” tutur Medi, dilansir dari Laman BNPB Selasa.
Lebih lanjut Medi menjelaskan, kompetensi diukur berdasarkan kemampuan melakukan tugas pekerjaan dan tanggung jawab sebagai personil penanggulangan bencana pada kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Medi juga berharap melalui ToT para peserta dapat meningkatkan kompetensi, bukan hanya mengenai teknik Jitupasna, namun dapat saling memahami subjek Jitupasna, dan nantinya dapat menyampaikan materi jitupasna dengan baik.
Selain itu, harapan lain juga disampaikan bagi para peserta agar dapat loyal terhadap organisasi dan instansi yang sedang dijalankan.
“Kunci dari adanya pengajar yang berkompetensi dalam pelatihan ini adalah komunikasi, dengan komunikasi dan pemahaman yang baik, maka transfer ilmu dari pengajar sampai pada subjek ajar akan baik tersampaikan. Semoga upaya yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Mari kita wujudkan manusia yang tangguh akan bencana,” pungkas Medi.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta secara simbolis yang diwakilkan oleh peserta dari BPBD Kota Batu, Achmad dan peserta dari BPBD Kabupaten Demak, Dewi Fatimah.
Materi pelatihan hari pertama dimulai dengan dinamika kelompok, dalam kegiatan tersebut dipandu oleh mahasiswa magang Universitas Negeri Jakarta Program oStudi Pendidikan Geografi 2020 yakni Azritamara Shalsadila, oJuanita Faza Amalien, Justra Yijreal Situmorang, dan Miftakhul Janah.
Dalam materi ini peserta memainkan setiap permainan dengan penuh antusias dan kegembiraan. Dinamika kelompok ini bertujuan untuk melatih kekompakan, ketelitian, keterampilan, sekaligus untuk memilih ketua kelas dan wakil ketua kelas.
Kegiatan selanjutnya, pengarahan penyelenggaraan kegiatan dipandu oleh Roswanto guna kelancaran kegiatan yang akan berlangsung selama 5 hari kedepan.
Sumber Pusat Data, Komunikasi dan Informasi BNPB menyebutkan Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta dari BPSDM, BPBD, perwakilan Pusdiklat BNPB, para narasumber, dan fasilitator dari berbagai daerah. (*/ia)