PARIMO , radarparimo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah menggelar rapat koordinasi pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Regsosek tersebut mengangkat tema ‘Mencatat untuk Membangun Negeri.
Ketua Panitia Elvhira Rosiana Tirayo, SST, M.Stat, saat acara pembukaan kegiatan yang berlangsung di Hotel Ludya Kamis (23/9/2022) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan koordinasi dan konsolidasi eksternal dan internal dalam rangka pelaksanaan kegiatan pendataan awal Regsosek di Parimo.
Dikatakan kegiatan pendataan awal regsostek kepada pemerintah daerah yaitu Bupati, Camat dan kepala desa, juga kepada seluruh aparat TNI dan Polri.
Juga pendataan di barak militer, suku terasing daerah terpencil, apartemen yang susah di tembus serta mendorong keikutsertaan masyarakat umum untuk menyampaikan informasi yang akurat dalam kegiatan awal Regsosek.
“Kegiatan ini diikuti oleh BPS Parimo sebanyak 20 orang, instansi eksternal 41 orang, camat 23 orang serta diikuti pula secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting oleh 283 peserta yang terdiri dari Lurah dan Kepala Desa Se Kabupaten Parigi Moutong.” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPS Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Statisi ahli Madya BPS sekaligus koordinator wilayah Parimo dalam registrasi sosial Ir. Yaslin Hendrita Tansala, mengatakan bahwa pendataan Regsosek ini adalah implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo.
Terkait perbaikan data menyusun registrasi sosial ekonomi sehingga pihak BPS langsung bergerak dengan melaksanakan pendataan awal registrasi sosial ekonomi satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Program ini akan menyasar 100 % penduduk Indonesia untuk dilakukan Registrasi Pendataan, urgensi pelaksanaan program ini ialah masih terbatasnya data sosial ekonomi yang mencakup semua penduduk,” terangnya.
Hal itu untuk penentuan target program pembangunan, belum terlaksananya kontrol standar kualitas dan ketepatan waktu pemutakhiran serta data target program masih sangat sektoral.
Tujuan pelaksanaan, yaitu untuk menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pelayanan publik serta sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi nantinya.
“Akan ada 715 petugas BPS yang akan turun melakukan pendataan di seluruh wilayah kabupaten Parigi Moutong.” tutupnya.
Pada kesempatan itu Wakil Bupati Parimo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Regsostek adalah bagian dari reformasi sistem perlindungan sosial yang konsepnya telah dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak tahun 2022.
Regsostek merupakan pendataan seluruh penduduk yang mencakup profil dan kondisi sosial ekonomi yang sangat beragam, data Regsostek nantinya akan mendukung program pemberdayaan ekonomi.
“Penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan peningkatan inklusi keuangan dan program lain untuk mendorong potensi pembangunan di pusat dan daerah,” imbuhnya.
Dalam rangka pelaksanaan pendataan kependudukan OPD terkait seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) harus berperan aktif pada kegiatan ini
“Kata kunci suksesnya pendataan ini ialah Dukcapil, sebab semua data kependudukan ada pada database mereka, tolong pendataan ini dikawal dalam rangka mendukung program pemerintah Pusat yaitu Satu Data Indonesia,” pungkasnya. (*/Wawa)