PARIMO – radarparimo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menilai, bonus demografi dapat mendorong terbentuknya kawasan industri, selain itu juga justru akan berdampak pada tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
“Pemerintah setempat harus jeli dan mampu mengantisipasi hal-hal buruk. Bonus demografi harus disikapi dengan bijak,” ungkap Kepala BPS Parigi Moutong, Simon, di Parigi, Selasa (05/04/2022).
Simon mengatakan, BPS mencatat, tingkat pengangguran terbuka Parigi Moutong 2,49 persen tahun 2021. Saat ini warga Parigi Moutong usia muda, lebih banyak memilih bekerja di Kabupaten Morowali, Kota Palu dan Pulau Kalimantan.
Menurut BPS, angka kerja Kabupaten Parimo pada warga usia produktif tercatat 252.286 orang, dan yang bekerja saat ini 244.793 orang. Sedangkan, tingkat pengangguran terhitung 7.493 orang, atau partisipasi angka kerja 2,97 persen.
Membuka lapangan kerja, kata dia, pemerintah setempat perlu menyiapkan lahan 500 hingga 1.000 hektare untuk kawasan khusus industri.
Hal itu, untuk mendorong investasi masuk ke daerah, sehingga pemerintah setempat harus menyiapkan langkah-langkah strategis.
“Guna mendorong sektor ketenagakerjaan dan investasi, maka pemerintah setempat juga perlu memikirkan ketersediaan pasokan energi listrik sebagai pendukung kelancaran kegiatan industri,” kata Simon.
Dia menyebut, penyiapan kawasan industri juga dibutuhkan untuk menghadapi era bonus demografi tiga tahun ke depan. Sebab, peran pemerintah sangat strategis membuka peluang kerja kepada warga.
“Jumlah penduduk kabupaten ini 443.170 jiwa terbesar di Sulteng, sehingga Pemerintah Daerah perlu membuka lapangan kerja baru, agar tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan,” pungkasnya.(abt)