Bina Atlit Sejak Dini Samsurizal Sebut Perlu Mencontoh Vietnam Hingga Jepang

Bupati Parigi Moutong (Parimo) H. Samsurizal Tombolotutu, saat melakukan Kunjungan Kerja dengan agenda, sosialisasi penjaringan bakat olahraga bagi anak usia dini, (Foto : Diskominfo Parimo)

PARIMO, radarparimo.com Bupati Parigi Moutong (Parimo) Samsurizal Tombolotutu didampingi Sekretaris Umum KONI Supardin SPd, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah utara Parimo.

Kunjungan kerja ini dengan agenda sosialisasi penjaringan bakat olahraga bagi anak usia dini, berlangsung di pantai wisata Kecamatan Moutong, Kamis (12/1/2023).

Bacaan Lainnya

Soaialsasi penjaringan bakat tersebut dibagi perwilayah, pertama adalah wilayah eks kecamatan Moutong, Taopa, Bolano Lambunu, Bolano dan Kecamatan Ongka Malino.

Kegiatan ini disambut baik oleh para camat, kepala sekolah. Pada kesempatan itu, anggota KONI memberikan materi sekaligus mempraktekan masing masing cabor, salah satunya cabor Gateball.

Bupati Parimo, Samsurizal Tombolotutu mengatakan, tujuannya berkunjung ke wilayah utara untuk mensosialisasikan sehubungan dengan semangat Gubernur Sulawesi Tengah, yakni program Sulteng emas.

Sulteng emas kata Samsurizal, dalam artian bukan membeli atlet, tetapi harus membina atlet semenjak dari usia dini.

“Kemarin saat pertandingan piala AFF antara Indonesia vs Vietnam dengan skor dimenangkan oleh Vietnam 2-0, saya langsung telephone teman, saya sampaikan apa yang membuat Indonesia kalah dari Vietnam, ternyata Vietnam itu merdeka tahun 1975 setelah Amerika Serikat hengkang dari perang saudara.” tuturnya.

Namun lanjut Samsurizal Vietnam bangkit dengan program yang diambil dari Jepang, yakni merekrut anak usia SD dan SMP untuk dibina semenjak tahun 1980 sampai dengan sekarang.

Sedangkan, tim Garuda Indonesia walaupun telah menurunkan semua kekuatan yang ada, namun ketika melawan Vietnam menurutnya hanya diberikan perlawanan setingkat anak sekolah.Bahkan dua orang pemain dari Vietnam setingkat SMP sudah dimainkan di tingkat nasional dan mampu mengalahkan tim kebanggaan Indonesia. Sehingga, itu pentingnya jika membina anak dari usia dini agar bisa menjadi atlet-atlet handal dan berprestasi

Sekaitan hal itu kata Bupati, program yang di jalankanya saat ini tidak salah, dengan membina atlet dari usia dini. “Kemudian kita juga harus melihat siapa yang melatih, siapa atletnya dan dari mana sumbernya.” ujarnya.

Sebab, sumbernya tidak hanya anak usia sekolah, tetapi anak tetangga usia SD yang putus sekolah juga bisa diajak untuk dibina di bidang olahraga tersebut.

Dia menegaskan, meskipun mereka putus sekolah namun berprestasi di bidang olahraga. “Kalau sudah semangat di olahraga baru kita ajak dia ujian paket A, B atau C, kalau paket C itu bukan wewenang saya. Tetapi Provinsi yang menerbitkan paketnya,” ucapnya.

Kemudian, untuk memberikan semangat kepada guru olahraga. Samsurizal berjanji akan memberikan penghargaan jika bisa membina dan melahirkan atlet usia dini yang berprestasi.

Minimal, mereka bisa meraih medali emas di PON nanti pada tahun 2024. Maka guru olahraga itu, akan diangkat sebagai kepala sekolah meski hanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.

“Tahun lalu saya programkan minimal ada perwakilan setiap kecamatan dua orang kepala sekolah yang non PNS. Sebagaiman saya sampaikan pada tahun lalu.” ungkapnya.

Selain itu, dua orang juga Kepala Puskesmas bukan hanya dari PNS pejabat eselon IV, tetapi juga bisa diambil dari P3K, dan saya tidak main main,” tegasnya.

Dia menambahkan, apa yang disampaikan Gubernur Sulteng, soal Pekan Olahraga Nasional 2024, harus Sulteng emas. Bagimana menjabarkannya tentu saja dimulai dari pembinaan anak usia dini untuk menjadi atlet.

“Saya belajar dari Jepang. Jepang saat ini baik olahraga Voli, sepak bola atau apa saja Jepang tidak dipandang sebelah mata,” kata dia.

Menurutnya, Jepang tidak bisa dianggap remeh. Karena mereka memilih sudah sesuai dengan teori.

“Oleh sebab itu, saya minta kepada guru olahraga untuk melihat dan memilih yang diutamakan adalah dari segi postur tubuh, umur, dan lainnya. (abt)