BI dan Perguruan Tinggi Bersinergi Dorong Perluasan Literasi Keuangan UMKM Melalui SIAPIK

Jakarta, radarparimo.com Peningkatan literasi keuangan UMKM melalui pencatatan keuangan secara digital akan mendorong UMKM dalam mengakses pembiayaan, pasar, dan meningkatkan kapasitas produksinya. Hal ini diwujudkan melalui peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).

Untuk itu, Bank Indonesia (BI) bersinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) mendorong peningkatan literasi keuangan UMKM dalam memanfaatkan SIAPIK melalui komitmen yang dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai implementasi nota kesepahaman yang telah dilakukan BI dan Perguruan Tinggi.

Perjanjian Kerja Sama antara Bank Indonesia dengan beberapa Perguruan Tinggi, yaitu Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen dengan Politeknik Keuangan Negara STAN dan Universitas Trisakti, KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan dengan Universitas Hasanudin, KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan dengan Universitas Lambung Mangkurat, KPw BI Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro, serta KPw BI Provinsi Sumatera Barat dengan Universitas Andalas.

Komitmen ini merupakan salah satu upaya BI untuk mengakselerasi target porsi pembiayaan perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada tahun 2024 sebagaimana dicanangkan oleh Presiden RI.

Demikian mengemuka pada acara Kick Off Sinergi Mendorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan SIAPIK (SEMANGAT SIAPIK) yang dilakukan secara hybrid pada Kamis (7/6).

Sejalan dengan itu, upaya Bank Indonesia dalam peningkatan akses pembiayaan UMKM dilakukan baik dari sisi supply maupun demand . Kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) utamanya untuk mendorong perbankan agar pembiayaan inklusif dari sisi pasokan .

Sedangkan dari sisi demand, Bank Indonesia memfasilitasi peningkatan kapasitas UMKM sehingga siap menerima pembiayaan.

Adapun sinergi BI dengan Perguruan Tinggi dalam peningkatan literasi keuangan UMKM melalui SIAPIK tahun 2023 dilakukan dalam bentuk Training of Trainers (ToT), sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada UMKM.

Deputi Gubernur, Juda Agung menekan UMKM perlu didorong untuk mampu meningkatkan kapasitasnya dalam manajemen keuangan sehingga mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan, salah satunya dengan menggunakan aplikasi SIAPIK.

Bank Indonesia telah berupaya menggiatkan kampanye penggunaan SIAPIK melalui Kantor Perwakilan Dalam Negeri serta bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga, termasuk dengan Perguruan Tinggi untuk mengakselerasi pemanfaatan SIAPIK.

Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Dilansir dari siaran pers BI Kamis (8/6), melalui sinergi ini, Bank Indonesia berharap dapat memperbanyak jumlah serta meningkatkan kapasitas para trainer maupun pendamping sebagai mentor bagi UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan.

Pada akhirnya diharapkan UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kontribusi nyata UMKM bagi perekonomian Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbud Ristek, Nizam menyampaikan bahwa Kemdikbud Ristek terus mendorong percepatan sinergi Perguruan Tinggi dengan Kementerian/Lembaga, industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan Perguruan Tinggi lebih relevan dan bermakna bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul, kompetitif, dan memajukan daya saing bangsa.

Kegiatan diakhiri dengan talkshow yang mengangkat topik ‘Optimalkan Perencanaan Keuangan Usaha dengan Pencatatan Keuangan Digital’, dengan narasumber Dekan FEB Universitas Trisakti, Dr. Yolanda Masnita, Senior Vice President Divisi Bisnis Komersial & UKM BCA, Tjoeng Haryanto, serta pengguna SIAPIK UMKM.

Hadir dalam kegiatan ini sekitar 1.900 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, akademisi, lembaga keuangan, asosiasi, dan UMKM dari seluruh Indonesia. (*/ia)