PARIMO – radarparimo.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menggelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) tahun 2021. Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal proses pesta demokrasi di Indonesia.
“SKPP merupakan program prioritas Bawaslu RI, yang dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota. Salah satunya di Sulawesi Tengah, ditempatkan di empat titik salah satunya Parigi Moutong),” ungkap Ketua Bawaslu RI, Abhan saat ditemui usai meninjau pelaksanaan SKPP di Parigi, Selasa (24/8/2021).
Partisipasi dimaksud kata dia, mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
Kemudian, mengawasi seluruh tahapan, sehingga berjalan sesuai aturan tanpa pelanggaran baik dari pihak penyelenggara Pemilu, hingga saat pelaksanaan pemilihan.
“Kami menyadari tugas Bawaslu pada pelaksanaan Pemilu 2024, sangat berat. Sehingga kami membutuhkan partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, peserta SKPP nantinya akan menjadi pionir atau simbol-simbol ditengah masyarakat, yang akan memberikan edukasi, pendidikan politik dan pelanggaran Pemilu seperti politik uang hingga ujaran kebencian.
“Peserta SKPP bukan merupakan perpanjangan tangan sebagai lembaga formalnya, karena Bawaslu memiliki lembaga formal terbatas,” ujarnya.
Dia menyebut, Pemilu merupakan hajat seluruh pihak, semakin banyak Pemilu itu diawasi, akan menutup ruang peserta untuk berbuat curang.
Pelaksanaan SKPP ini kata dia, telah dilaksanakan sejak tiga tahun sebelumnya. Pada tahun pertama dilaksanakan secara terbatas sebagai pilot project, tahun kedua secara virtual karena tingginya Pandemi Covid-19. Di tahun ketiga dilaksanakan dengan jumlah peserta terbanyak secara langsung dan virtual, dengan standar protokol kesehatan ketat.
“Peran SKPP ini akan sangat penting nantinya, untuk bersama melakukan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Devisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Parimo, Fatmawati mengatakan, pelaksanaan SKPP di Sulawesi Tengah di pusat di Parimo, bersama sejumlah peserta yang berasal dari wilayah Kabupaten Donggala.
Menurutnya, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan standar protokol kesehatan ketat. Sebelum kegiatan para peserta harus menjalani tes rapid antigan Covid-19.
“Hasil tes rapid antigen kemarin, ada 3 orang reaktif kami langsung tindaklanjuti dengan memfasilitasi mereka kembali pulang ke Donggala. Mereka mengikuti mengikuti kegiatan secara virtual,” jelasnya.
Diketahui, program itu dilaksanakan selaras dengan amanah undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.(opi)