Basarnas Kota Palu Alami Kekurangan Data Potensi SAR Wilayah Parimo

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Kota Palu, Andrias Hendrik Johannes. (Foto : Oppi)

PARIMO – radarparimo.com Kantor Basarnas Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami kekurangan data potensi SAR di wilayah Parigi Moutong (Parimo), yang  memiliki panjang garis pantai 472 kilometer.

“Karena luasnya perairan Teluk Tomini, maka kami menghimpun data-data potensi SAR. Sebab perlu diketahui berapa banyak potensinya, kemudian alat utama SAR apa saja yang dapat digunakan,” ungkap Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Kota Palu, Andrias Hendrik Johannes, saat ditemui di Parigi, Senin 28 Maret 2022.

Bacaan Lainnya

Dia menuturkan, untuk menyatukan visi ini, pihaknya melibatkan semua potensi SAR di Parimo dalam kegiatan operasi, dengan nama Tim SAR gabungan. Sehingga, dalam memperbaharui data tidak lagi dinamai Basarnas atau institusi lainnya.

Untuk itu, dalam menjalankan operasi SAR di wilayah Parimo, semua pihak dapat bersinergi, agar berjalan sesuai harapan pemerintah setempat serta pemangku kepentingan terkait.

Andrias menjelaskan, Kabupaten Parimo dijadikan lokasi kegiatan tahun ini, karena wilayah tersebut memiliki Pos SAR. Ditambah lagi lokasi perairan yang sangat luas. Wadah ini menghimpun semuanya untuk mendapat satu data akurat.

“Sehingga terjadinya pelaksanaan operasi nanti, penggunaan personil dan alat-alat tersebut bisa sesuai,” jelasnya.

Dia mengaku, potensi SAR berdasarkan hasil analisa di data bass, khusus Kabupaten Parimo masuk dalam kategori sedikit, apabila mengacu pada luas perairan. Begitu juga bila dilihat dari alat utama (Alut) digunakan dalam operasi.

Dia juga berharap, melalui kegiatan tersebut dapat menggali informasi terbaru, yang dapat memperbarui data sebelumnya. Sebab, potensi yang ada masih membutuhkan pengkajian serta pemetaan.

“Jadi bukan kategori potensinya sedikit, dikatakan potensi yang ada dengan luasan perairan, informasinya bisa kita dapat,” jelasnya.

Sebelum ada Rapat Koordinasi (Rakor), komunikasi pihaknya dengan pemerintah setempat cukup baik, Karena keberadan Pos apabila terjadi insiden langsung bergerak, untuk disampaikan kepada potensi yang ada untuk melakukan operasi SAR bersamaan.

“Mereka sangat merespon kita, sehingga pelaksanaanya berjalan dengan baik, untuk kedepan kami harus bersinergi lagi. Mungkin kedepan terdapat potensi SAR, lebih baik, hanya saja belum terdata,” pungkasnya. (Oppi)