Banjir dan Tanah Longsor Melanda Korea Selatan, Ribuan Mengungsi, Sudah 35 Orang Dilaporkan Meninggal

Banjir dan tanah longsor melanda Seoul Korea Selatan, sedikitnya 35 orang dilaporkan meninggal. (Foto Disway)

Seoul, radarparimo.com – Hujan lebat yang berlangsung selama lebih dari 1 minggu terakhir telah menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di Korea Selatan.

Beberapa kota di provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong, dan South Jeolla merupakan wilayah yang terdampak paling parah.

Sumber KBRI Seoul mengungkapkan, hingga hari Minggu (16/07), tercatat bahwa 35 orang telah meninggal dunia akibat bencana ini, sementara 10 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Sebanyak 7.866 orang dari 13 kota telah dievakuasi dan ditempatkan di tempat penampungan sementara. Pemerintah Korea Selatan masih mengeluarkan peringatan nasional mengenai hujan lebat dan bahaya banjir di lebih dari 50 kota di seluruh negara.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul terus melakukan koordinasi dengan otoritas lokal dan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang tersebar di berbagai wilayah tempat tinggal Warga Negara Indonesia (WNI). Sampai saat ini, tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban meninggal dunia, hilang, atau dievakuasi.

KBRI Seoul juga telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di Korea Selatan agar meningkatkan kewaspadaan, selalu mengikuti perkembangan situasi melalui informasi resmi dari otoritas setempat dan media, serta segera menghubungi hotline KBRI Seoul jika menghadapi situasi darurat. Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kemlu.

Dilansir dari laman Kemlu disebutkan, berdasarkan data Imigrasi Korea per tanggal 31 Mei 2023, tercatat sebanyak 47.304 WNI dengan visa tinggal di Korea Selatan selama lebih dari 1 tahun. Mereka terdiri dari pekerja migran, pelajar/mahasiswa, profesional, serta WNI yang menikah dengan warga negara Korea. (*/ia)