PARIMO , radarparimo.com – Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC-IAI) Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah membuat inovasi Remaja Cantik Dengan Tablet Fee Dari Apoteker (Randa Ntovea) sebagai komitmen dedikasi membantu Pemerintah Daerah setempat dalam percepatan penurunan stunting.
“PC-IAI Parimo dilibatkan dalam penanggulangan stunting sesuai dengan Surat Keputusan di Tahun 2022. Jadi kami membuat inovasi Randa Ntovea filosofinya dalam bahasa kaili yang artinya perempuan yang disayangi, ini bentuk dedikasi 59 Apoteker di Parimo dalam penanggulangan penurunan stunting di daerah ini,” ungkap Ketua PC-IAI Parimo, Devi Artini Uga, saat ditemui di Parigi, Jumat (16/09/2022).
Dia menjelaskan, hasil evaluasi kegiatan stunting di Tahun 2021, ada dua poin yang harus dikuatkan tahun ini. Pertama memberikan pemahaman komprehensif kepada masyrakat terkait stunting.
Kedua, remaja putri yang akan melahirkan generasi unggul didorong untuk memahami pencegahan stunting, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan konsumsi table penambah darah.
“Pemberian tablet zat besi atau tablet fee untuk remaja putri dilakukan untuk meminimalisasi perempuan usia muda mengalami anemia,” ujar Devi.
Sebab, jika mereka menderita anemia saat remaja, akan lebih beresiko mengalami anemia saat hamil.
Kondisi anemia saat kehamilan, akan melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Sehingga PC-IAI Parimo, akan melakukan pendampimpan konsumsi tablet fee pada remaja putri di 23 kecamatan dengan inovasi Randa Ntovea.
“Seluruh Apoteker yang ada di Parimo akan turun langsung mendampingi untuk memberikan edukasi, dan memastikan bahwa remaja putri benar mengkonsumsi tablet itu,” ucapnya.
Dia menjelaskan, dosis yang diberikan adalah satu tablet perminggu , dan akan di konsumsi secara berturut-turut selama masa menstruasi berlangsung.
Maka dari itu, pihaknya juga nantinya akan memantau tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tersebut.
“Harapannya dengan program ini, dapat menurunkan gejala anemia pada remaja putri sehingga mereka dapat memiliki kesehatan reproduksi yang optimal,” pungkasnya. (Wawa)