PARIMO – radarparimo.com – Anggota DPR-RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengatakan tradisi Lebaran Ketupat di Kabupaten Parigi Moutong merupakan bagian dari upaya dalam merekatkan persatuan dan kesatuan menjaga hubungan sosial termasuk antar umat beragama.
“Tradisi ini merupakan momen dalam membangun keharmonisan, guna mempererat tali silaturahim dalam konteks kehidupan sosial. Acara seperti ini menjadi kebiasaan masyarakat yang perlu dilestarikan dalam membangun hubungan sosial yang lebih baik,” ungkap Anwar Hafid, Senin (09/05/2022).
Kata dia, masyarakat hidup di ibu kota kabupaten itu adalah masyarakat majemuk, maka dari itu hidangan disuguhkan warga di pesisir pantai Parigi dikonsumsi untuk semua orang yang datang berkunjung.
Menurutnya, giat ini bagian dari sinergitas masyarakat dan pemerintah. Artinya tanpa persatuan dan kesatuan sulit untuk mencapai tujuan pembangunan daerah.
Sebagai mana dalam konsep Islam, katanya, setelah Bulan Suci Ramadhan berlalu maka umat Islam diajarkan menjadi insan lebih peka bersedekah, olehnya lewat tradisi lebaran ketupat adalah bagian dari konsep berbagi, lalu selalu memberi maaf kepada orang lain.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengatakan, lebaran ketupat setiap tahun dilaksanakan warga Parigi untuk memupuk silaturahim di tengah perbedaan.
Tradisi tersebut dilaksanakan sepekan setelah Lebaran Idul Fitri dengan makna filosofi begitu luas. Selain mempererat silaturahim, juga membangun kesadaran gotong royong dalam kehidupan sosial.
“Tradisi ini mengajarkan kita untuk saling tolong menolong. Melalui konsep gotong royong, berbagi satu sama lain adalah cara umat Islam saling mengayomi,” ujar Wabup Badrun. (abt)