Jakarta, radarparimo.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) mendorong para administrator media sosial dari akun Kementerian/Lembaga untuk sigap dan cepat tanggap dalam menghadapi krisis.
Para administrator media sosial dari akun Kementerian/Lembaga hadir dalam acara Temu Para Admin Media Sosial (Terminal) Vol. 0.2 di Mercure Bali Sanur Resort, Kamis (22/6/2023)
Dalam acara itu Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang memberikan sambutan secara daring menyampaikan media sosial memegang peranan penting untuk menyebarkan informasi secara cepat ke publik. Oleh karena itu, Kementerian/Lembaga pemerintah dan instansi publik perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mengonsumsi informasi dan tanggap merespons berbagai isu yang menyebar di media sosial.
“Kami juga harus sigap merespons isu dengan baik. Sehingga reputasi dan kredibilitas instansi dapat terjaga dan kepercayaan publik meningkat,” kata Sandiaga, dikutip dari siaran pers.
Sandiaga mengajak para peserta yang berasal dari berbagai Kementerian/Lembaga serta komunitas parekraf ini untuk memanfaatkan kegiatan Terminal Vol. 0.2 sebagai ajang bertukar informasi dan berinteraksi antar sesama pengelola akun media sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani yang juga hadir secara daring menambahkan media sosial memegang peran penting bagi instansi pemerintah dan lembaga negara untuk menyosialisasikan program-program dan kebijakan. Karena, berdasarkan data yang diperoleh dari laman indonesia.id, ada sekitar 167 juta pengguna media sosial yang aktif di Indonesia.
“Ini setara dengan 60 persen lebih populasi di negara Indonesia. Adapun durasi penggunaan media sosial bisa mencapai 3 jam 18 menit perharinya,” kata Giri.
Giri menuturkan, akun media sosial instansi pemerintahan kerap memperoleh sentimen yang beraneka ragam, baik itu positif, netral, maupun negatif. “Oleh karena itu penting kiranya bagi para pengelola media sosial untuk memiliki pengetahuan dan wawasan terkait dengan pengelolaan media sosial saat terjadinya krisis,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan lewat acara ini diharapkan terjalin kolaborasi antar admin media sosial Kementerian dan Lembaga dalam menanggapi isu-isu yang ada di media sosial. “Semoga lewat acara ini kita bisa menjalin kolaborasi yang baik dengan sesama pengelola media sosial stakeholders,” kata Dewi.
Acara ini juga diisi dengan diskusi bersama sejumlah pakar dan pelaku komunikasi media sosial di antaranya Chief Executive Officer Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication, Firsan Nova; perwakilan dari Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid; dan content creator Ferry Irwandi. (*/ia)