200 CPNS Parimo Selesai Ikut Pelatihan Dasar

Penutupan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Parigi Moutong Golongan III dan II melalui virtual. (foto : Diskominfo)

PARIMO – radarparimo.com – Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Sulawesi Tengah, Dra Norvalina mengatakan, seorang ASN harus memiliki karakter yang unggul dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Ingat kalian adalah orang-orang terpilih. Sebanyak 200 orang terpilih dari sekian ribu pendaftar, atau mengikuti seleksi CPNS,”ungkap Norvalina saat menyampaikan sambutannya, pada penutupan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Parigi Moutong melalui virtual, Sabtu (7/8/2021).

Bacaan Lainnya

Dia menyebut, meskipun di tengah pandemic Covis-19 saat ini, tetapi pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi Latsar CPNS tersebut.

Para CPNS diharapkan menggunakan kesempatan itu  sebaik baiknya, dan bertanggung jawab melaksanakan tugas, berdedikasi dan ikhlas bekerja dalam bekerja.

Secara umum kata dia, peserta Latsar Parigi Moutong telah mengaktualisasikan kemampuan teknis mereka. Kemudian, memperlihatkan bagaimana cara menyelesaikan persoalan atau permasalahan terkait pelaksanaan tugas mereka.

“Kompetensi mereka wujudkan bagaimana meramu dalam suatu kegiatan. Patut kita banggakan dan luar biasa adik adik kita CPNS Parigi Moutong,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Zulfinasran Ahmad berharap, Latsar dapat mengembangkan kompetensi CPNS terintegritas, serta pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian, dan etika dengan pola penyelenggaraan pelatihan non klasikal.

“Harapan saya, dengan melaksanakan kegiatan habituasi ini, CPNS mendapat kesempatan untuk menginternalisasi, menerapkan, mengaktulalisasikan serta membuat nilai dasar ASN yang telah dipelajari selama proses pembelajaran klasikal menjadi kebiasaan dan merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Sekda berpesan, tidak menganggap pelatihan dasar hanya untuk formalitas atau untuk memenuhi persyaratan menjadi PNS saja. Ia menginginkan, status pegawai yang merupakan amanat boleh dibanggakan, karena telah berjuang mendapatkannya. Namun, tidak boleh arogan dan merasa perjuangan telah selesai, sebab perjalanan sebagai pelayan publik baru saja dimulai serta masih panjang.

“Perlu saya ingtakan, dalam sebuah organisasi mulai dari tingkat OPD sampai dengan instansi pemerintah lainnya, semua aparatur mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Apabila ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, penuh dedikasi dan kerja keras niscaya Parigi Moutong dapat berhasil mencapai visi dan tujuan,” pungkasnya. (*/abt)