PARIGI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah, saat ini mengangkat tenaga honor daerah tahun 2020 berdasarkan data pokok Kependidikan (Dapodik).
Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Sunarti Masanang, mengatakan terhitung sejak tahun ini pihaknya tidak lagi meminta usulan dari sekolah dan korwil kecamatan untuk tenaga honor.Ujarnya, Selasa (25/8/2020).
Hal ini bertujuan untuk menghindari tindakan para oknum nakal yang memasukan tenaga honor siluman untuk mendapatkan SK dari Pemerintah setempat.
“Kami langgsung tarik dari sistem, siapa guru honor yang valid datanya sejak terhitung 30 Desember 2019, merekalah yang mendapat SK Bupati” jelasnya.
Kabid GTK Sunarti Masanang mengatakan, dengan adanya SK bagi tenaga honorer yang berhak mendapatkan honor daerah (Honda) serta pembiayaan melalui dana bos dan bantuan lainnya.
Perhitungan tahun SK kata sunarti , apabila valid di 2019 maka akan di keluarkan tahun ini serta yang tahun 2020 akan dikeluarkan tahun 2021.
“Mereka yang baru menjadi honor satu tahun belum mendapatkan, itu baru terhitung nanti tahun berikutnya setelah sistem dinyatakan valid,” terangnya.
Sunartin Masanang menjelaskan, pengakatan tenaga honorer melalui dapodik untuk melihat keaktifan guru berdasarkan beban mengajar atau jumlah jam yang diberikan. Apabila didalam sistem tidak mencukupi seusai dengan standar, maka dipastikan guru yang bersangkutan tidak valid.
“Diakui secara sistim yang memiliki beban mengajar cukup secara otomatis tenaganya dibutuhkan, kalau dia tidak valid berarti mengalami kelebihan tenaga disekolah itu,” jelasnya.
ketika masih menggunakan sistem manual, sering terjadi membengkaknya tenaga honor siluman masuk dalam SK bupati, dengan adanya metode ini bisa diharapkan untuk menghilangkan upaya semacam itu.
Ia menambahkan, sejumlah aneka tunjangan baik itu melalui APBN, APBD dan bantuan lainnya sumber keseluruhannya berasal dari Dapodik.(Abt)