PARIMO – radarparimo.com – Pemerintah daerah kabupaten Parigi Moutong menggelar Operasi Yustisi Penegakan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) yang di gelar Jumat (5/2)
Dalam kegiatan operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan tersebut melibatkan Petugas gabungan TNI/Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan serta badan penanggulangan bencana daerah ( BPBD) Kabupaten Parigi Moutong.
Ratusan warga terjaring dalam oprasi yustisi karana tak mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, lokasi yang menjadi operasi yustisi tersebut di jalur dua bundaran depan kantor Bupati Parimo.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Parigi Moutong Marselinus Artawan mengatakan, operasi yustisi yang di gelar Jumat itu merupakan kegiatan awal, rencana nantinya dilaksanakan sedikitnya delapan kali sebulan.Marselinus Artawan mengatakan, operasi yustisi ini melibatkan, TNI, Polri, BPBD, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, karena dalam razia petugas bisa menghentikan warga atau pengendara yang beraktifitas diluar rumah yang tidak mengunakan masker.
Dalam operasi yustisi tersebut warga yang tidak mengunakan masker , langsung didata dan dijatuhi sanksi fisik yakni, push up. Namun pemberian sanski itu juga dipertimbangkan kondisi fisik warga. “Sanksi fisik ini kita juga melihat kondisi orangnya kalau yang sudah tua tidak mungkin kita paksakan,” ujarnya.
Jelas Marsel, setelah didata warga yang melanggar diperingati untuk selalu mematuhi protokol kesehatan apabila beraktivitas di luar rumah. “Para pelanggar yang sudah mendapatkan sanksi oleh petugas, lalu diberi masker,”ucapnya
Ia menambahkan, selain di jalan, pihaknya juga berencana akan melakukan operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan di tempat-tempat ramai seperti, pasar, cafe, dan lainnya.
Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat Parigi Moutong dalam menggunakan masker masih minim. Hal ini dibuktikan dengan catatan petugas jumlahnya ratusan warga yang terjaring razia saat ini.
“Mudah-mudahan, dengan dicatat indentitasnya, harapan kedepan bila mereka bertemu dengan kami, sudah bisa berubah dan menggunakan masker dengan baik.” kata Marselinus Artawan.(Abt)