PARIMO – radarparimo.com – Tim Gugus Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong, meninjau beberapa sekolah yang dijadikan sampel sebagai pelaksana Ujian Semester (US) kenaikan kelas yang akan dijadwalkan pekan depan secara tatap muka.
Ada beberpa sekolah yang dijadikan sampel untuk kesiapan US yakni, Dua sekolah di Kecamatan Parigi yakni SD Inpres 2 Bantaya dan SMP Negri 2 Parigi, Dua Sekolah di Kecamatan Balinggi dan Dua sekolah di Kecamatan Kasimbar.
Peninjauan melibatkan seluruh unsur dalam Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Parigi Moutong yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja ( Sat Pol PP), Polres Parimo serta Dinas Pendidikan selaku pendamping.
“Berdasarkan surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan tatap muka dapat dilaksanakan, namun melihat situasi daerah masing-masing, kalau daerah itu zona merah, memang tidak dapat dikeluarkan rekomendasi,” ujar Kepala BPBD Parigi Moutong, Idran saat ditemui disela-sela peninjauan, Kamis (3/6/2021).
Idran mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir ini Parigi Moutong mengalami penurunan covid-19, sehingga rekomendasi memungkinan untuk dikeluarkan atas pelaksanaan US kenaikan kelas dengan standar protokol kesehatan (Prokes).
Lanjut Idran pihaknya perlu melakukan pengecekan untuk memastikan kesiapan fasilitas sekolah dalam mendukung standar protokol kesehatan, seperti ketersediaan sarana cuci tangan, masker cadangan, dan hand sanitizer.
“Kami perlu memastikan hal itu, untuk memastikan pencegahan penyebaran COVID-19. Dari beberapa sekolah yang kami tinjau, dan menurut kami telah memenuhi standar protokol kesehatan,” kata dia.
Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah, untuk meminta persetujuan orang tua atau wali murid, terkait pelaksanaan ujian semester secara tatap muka.
Sementara itu, Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong Ibrahim mengatakan, akan dibuat surat edaran yang meminta kepada pihak sekolah mengatur jadwal pergantian siswa saat proses pembelajaran tatap muka, dengan jumlah siswa minimal 15 orang dalam satu kelas.
Sehingga, pelaksana US kenaikan kelas yang sebelumnya hanya berlangsung selama satu minggu saja, dapat terlaksana dalam waktu dua minggu lamanya, karena diatur dengan standar protokol kesehatan.
“Kami berharap pelaksanaan ujian tatap muka nanti diberikan rekomendasi, apalagi kesiapan sekolah untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan standar protokol kesehatan sudah kami terapkan sejak tahun 2019 kemarin,” tuturnya.(abt)