Operasi Ketupat Tinombala 2021, Polres Parimo Kerahkan 600 Personil

Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai SE,menyematkan pita secara simbolis kepada personil yang akan bertugas melakukan penjagaan di sejumlah pos pengamanan

PARIMO – radarparimo.com – Kepolisian Resort (Polres) Parigi Moutong, melaksanakan gelar pasukan Operasi Ketupat Tinombala 2021 di halaman Makopolres, Rabu (5/5/2021).

Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai SE dalam gelar pasukan Operasi Ketupat Tinombala 2021, bertindak sebagai inspektur upacara.

Bacaan Lainnya

Wabup juga  dalam gelar pasukan tersebut, menyematkan pita secara simbolis kepada personil yang akan bertugas melakukan penjagaan di sejumlah pos pengamanan.

Kapolres Parigi Moutong,AKBP Andi Batara Purwacaraka menerjunkan ratusan anggotanya dalam pengamanan operasi Tinombala dari tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.

Anggota tersebut ditempatkan di tujuh posko yang berada di wilayah Parigi Moutong, baik yang di Utara berbatasan dengan Provinsi Gorontalo dan wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso.

Tujuh posko yang disiapkan terdiri dari enam pos pengamanan dan satu pos pelayanan berada di Kecamatan Parigi Utara atau di wilayah Toboli.

“Anggota Polres Parimo yang mengisi di pos pos nantinya, yang masuk dalam surat perintah sebanyak 120, diluar dari itu untuk mengamankan rangkaian kegiatan baik shalat ied hingga pelaksanaan berakhir, total seluruh anggota yang diterjunkan 600 orang,” ucapnya

Kapolres juga menuturkan, dalam pengamanan operasi ketupat Tinombala terlibat pula anggota TNI, Dishub, Pol PP dan Dinkes serta pihak lainnya.

Selain itu, pihaknya memaksimalkan seluruh anggota dengan membagi seluruh tugas untuk patroli pada saatnya nanti.

“Beck up dari Polda itu tidak ada seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi kami tetap maksimalkan pengamanan di Pos,” ungkapnya.

Kapolres juga menjelaskan, nanti dalam pemeriksaan para pengemudi yang khendak keluar masuk wilayah Parimo akan diperiksa dengan ketat. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang diatur pemerintah maka, pengendara yang masuk akan dikembalikan ke wilayah asalnya.

“Akan ada pembatasan, sebagaimana yang dilakukan oleh Gorontalo, malah sebaliknya juga untuk wilayah Poso akan dilakukan secara fleksibel, namun pemeriksaan ketat tetap dilakukan,” tutupnya.(abt)