PARIMO, radarparimo.com – Politisi Partai Demokrat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), H. Suardi menyebut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas pada naiknya harga sarana produksi pertanian.
“Bahkan sebelum naiknya harga BBM sarana produksi seperti pupuk, bibit, obat-obatan pertanian di pengecer harganya tinggi. Akibatnya petani menderita dengan dampak kenaikan tersebut,” ungkap H.Suardi, saat ditemui Senin (05/09/2022).
Menurutnya, kebijakan pemerintah tersebut membuat harga sarana produksi meroket, yang menyebabkan kesengsaraan bagi petani.
Sehingga kata dia, Partai Demokrat secara tegas menolak kebijakan tersebut, karena tidak memikirkan kondisi petani, yang kian hari memburuk.
“Kenaikan BBM, tidak mempengaruhi Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan beras, yang sudah delapan tahun tidak ada kenaikan harga dari pemerintah. Harga saat ini, masih bertahan dikisaran Rp.7.500 hingga Rp 10. Ribu perkilogram,” jelasnya
Sementara kata dia pemerintah pusat terus menggenjot impor beras dari luar, tanpa memikirkan hasil produksi petani dalam negeri khususnya di Parimo.
Suardi berharap, pemerintah daerah segera mengambil langkah kongkrit, menyelamatkan para petani dari keterpurukan dihadapi saat ini.
Dengan memberikan bantuan sarana produksi serta membuka pasar baik dalam dan luar daerah dengan harga yang layak.
Dengan begitu, baik pengeluaran dan pemasukan petani dalam memproduksi gabah dan beras akan seimbang, meskipun harga pupuk dan obat-obatan naik.
“Semoga hal ini menjadi perhatian serius pemerintah dan tidak menutup mata dengan kondisi para petani sekarang,” tandasnya. (abt)