PARIMO- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengakomodir usulan tambahan rumah rusak pascagempa 28 September 2018 sebanyak 3000.
Dalam waktu dekat sejumlah usulan tersebut, akan dilakukan verifikasi oleh pihak BPBD setempat.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Parimo, Tri Nugroho, dihubungi Kamis (29/10/2020). mengatakan, usulan yang masuk dari 12 Kecamatan yang menjadi wilayah terdampak gempa.
“Dari Kecamatan Sausu sampai dengan Kecamatan Kasimbar untuk usulan rumah rusak,” jelasnya
Ia menuturkan, dari jumlah tersebut belum bisa dipastikan apakah semuanya dapat terakomodir atau tidak, sebab akan ada tim yang turun langgsung untuk memverifikasi dan validasi dilapangan.
Ia menjelaskan, sebanyak 4.350 warga parimo, menerima pencairan dana stimulan.
“Penerima dana stimulan bencana alam gempa bumi Parimo sebanyak 5.012 jiwa dan yang sudah tersalurkan sebanyak 4.350 sehingga masih tersisa sekitar 662,” terangnya.
Dari total jumlah tersebut, rumah rusak sedang berjumlah 918 unit dan rusak ringan 4.094.
Menurutnya, masih adanya warga yang belum menerima dana stimulan disebabkan adanya perubahan status kerusakan rumah sesuai hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan.
“Ada terjadi perubahan status dari rusak sedang menjadi rusak ringan, bahkan ada yang tidak memenuhi syarat,” katanya.
Ia mengatakan, pemerintah setempat saat ini sedang berupaya mengakomodasi warga yang sebelumnya tidak terdata, untuk dimasukkan kembali, lalu diusulkan sebagai calon penerima stimulan.
Ia menambahkan, sampai dengan penyaluran dana stimulan tahap dua, masih teradat masyarakat yang memasukkan data dan pihaknya juga tidak memiliki kewenangan untuk menutup pendaftaran calon penerima stimulan.
“Kami optimis, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak di parimo dapat terselesaikan di akhir 2020, sebab penanganannya hanya pada rumah rusak berat dan ringan,” tutupnya.(Abt/Anum)