PARIMO – Banjir yang menerjang areal perkebunan dan pemukiman warga di Desa Air Panas Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong benerapa waktu lalu, tak lepas dari aktivitas pertambangan liar yang ada di desa Kayuboko.
Rahman Badja, selaku tokoh masyarakat desa Kayuboko sekaligus tokoh pemekaran desa Air Panas kala itu, mengaku ada aktivitas penambangan emas tidak berizin yang nyaman beroperasi di wilayah itu.
Selaku tokoh masyarakat di desa , pihaknya mengaku, sering di datangi warga untuk meminta petunjuk dan aspirasi mereka.
“Saya sering didatangi oleh keluarga-keluarga yang ada disini, untuk menyampaikan persoalan yang mereka alami saat ini.” Kata Rahman kepada wartawan. Minggu, (11/10/2020).
Lanjut Rahman, di dusun satu desa Air Panas ada puluhan rumah serta lokasi perkebunan warga yang terdampak banjir beberapa bulan lalu. Bahkan, ada satu rumah warga hanyut terbawa banjir dan hingga kini warga tersebut masih tinggal di bawah tenda.
Dia mengatakan, warga di dusun satu desa Air Panas saat ini meminta perhatian dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah setempat. Karena menurutnya, warga tesebut saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Karena, sumber kehidupan masyarakat setempat yang hanya mengandalkan penghasilan dari sektor perkebunan sudah tidak dapat di harapkan, karena tanaman yang ada di kebun mereka itu sudah mati akibat terdampak banjir.
“Jadi, tanaman mereka seperti, kakao, cengkeh, pohon kelapa, pisang dan lainya tidak bisa lagi diharap untuk menjadi sumber penghasilan. Karena sudah layu bahkan, ada yang sudah mati akibat terkena banjir” Ungkapnya.
Banjir yang kerap melanda desa Kayuboko dan Air Panas hingga berdampak luas ke wilayah desa lainya beberapa waktu lalu. kata dia diduga akibat adanya aktivitas pertambangan tanpa izin yang terus beroperasi di desa Kayuboko.
Olehnya, warga sangat mengharapkan tanggungjawab dari pemerintah. Masyarakat yang ada tegasnya, sangat membutuhkan perhatian pemerintah untuk memikirkan nasib mereka saat ini.
“Jadi, saya minta kepada pihak pengelolah tambang yang ada diatas itu , memperhatikan juga kondisi keselamatan masyarakat yang ada di hilir sungai ini, yang selalu merasa ketakutan jika sudah turun hujan,” Tegas Rahman.(Abt)